Tentu saja setiap dari kita akan memiliki pelajaran yang berbeda-beda saat membaca atau mendengarkan Rut pasal 2. Dan hari ini saya akan bagikan hasil perenungan saya dari Rut 2:2.
Rut berkata kepada Naomi: “… Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku ….” (Rut 2:2)
Saya tertarik dengan kata-kata “memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati” artinya ada orang yang murah hati yang membiarkan bulir-bulir jelainya diambil oleh orang lain. Orang yang murah hati atau roh kedermawanan inilah yang diajarkan TUHAN kepada umat-Nya.
Pena inspirasi mencatat, “Hukum Allah memberikan kepada orang miskin satu hak untuk memperoleh bagian tertentu dari hasil bumi. Bila seseorang lapar, ia bebas untuk pergi ke ladang atau ke kebun jeruk atau kebun anggur tetangganya, dan memetik gandum atau memakan buah-buahan menghilangkan rasa laparnya.” (Patriarchs and Prophets 531.1)
Hukum yang mana? Mari kita sama-sama baca di Imamat 19:9-10 dan Ulangan 24:19.
“Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.”
Imamat 19:9-10
“Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda — supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.”
Ulangan 24:19
Dari kisah ini, kita diingatkan untuk memiliki roh kemurahan hati karena “Roh kemurahan hati adalah roh surga.” (Counsels for the Church 272.1)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.