Bagi kita yang hidup di kota besar, istirahat sudah menjadi barang yang langka.

Kurangnya istirahat dalam jangka panjang menjadi salah satu pemicu berbagai macam penyakit, mulai dari sakit kepala, influenza, hingga penyakit kronis seperti kanker.

Sehebat-hebatnya mobil Ferrari diciptakan, di saat bertanding harus melewati pit stop, di mana mobil itu berhenti untuk pengisian bahan bakar dan segala penyesuaian yang harus dilakukan.

Tuhan Sang Khalik Pencipta tahu bahwa hidup kita di dunia ini adalah sebuah pertandingan, sehingga Tuhan menciptakan pit stop sebagai tempat kita berhenti, beristirahat, dan dipelihara.

Ada dua ritme penting yang mengatur pola hidup manusia:

(1) Circadian Rhythm

Jam biologis pada makhluk hidup berlangsung 24 jam, dan pada manusia dewasa diperlukan 7-9 jam untuk istirahat total (tidur).

Manfaat tidur:
  • Produksi protein dan hormon penting.
  • Meningkatkan sistem imunitas tubuh.
  • Memulihkan jaringan, sistem saraf.
  • Memberikan ketenangan mental dan kestabilan emosi
  • Mempertahankan sistem kerja otak untuk penyimpanan ingatan jangka pendek maupun panjang, dll 
(2) Circaseptan Rhythm

Science telah menemukan dan membuktikan SIKLUS TUJUH HARI terpendam di dalam metabolisme, hormon, dan sistem saraf setiap manusia. (Kenneth Westby)

Dan di dalam 7 hari itu diperlukan 1 hari untuk beristirahat sesuai apa yang telah dirancang oleh Sang Pencipta.

“Enam hari lamanya engkau melakukan pekerjaanmu, tetapi pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti, supaya … melepaskan lelah.”

 (Keluaran 23:12)

Semua itu dimulai dari penciptaan. Pada hari yang ketujuh, Allah:

  • Berhenti
  • Memberkati
  • Menguduskan

(Kejadian 2:2-3)

Lalu hari apakah hari Sabat, hari ketujuh itu?

Alkitab memberikan sebuah fakta yang sangat mutlak yang dituliskan pada kisah kematian dan kebangkitan Yesus untuk menebus umat manusia.

Kematian SABAT Kebangkitan
Lukas 23:52-54 “Hari itu adalah hari persiapan dan Sabat hampir mulai”   Lukas 23:55-56 “Dan pada hari Sabat mereka beristirahat” Matius 28:1 “Setelah hari Sabat lewat … pada hari pertama minggu itu …”
Jumat SABTU Minggu

Jadi, hari Sabat adalah hari Sabtu.

Hari ketujuh, hari Sabat, hari perhentian yang Tuhan berikan tidak hanya memulihkan kita secara fisik, tetapi juga mental dan rohani.

Kehidupan di dalam dunia ini penuh dengan penderitaan dan penganiayaan (Yohanes 16:33, Galatia 5:19-21), karena itu Tuhan memanggil kita untuk datang pada hari perhentian-Nya sehingga Ia dapat memulihkan pikiran dan kerohanian kita dari hal duniawi kepada hal kerajaan Surga.

Masih tersedia …

“Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.”

(Ibrani 4:9)

Ingin tahu dan belajar lebih lanjut? Hubungi kami!

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami