Kisah ini berawal karena Musa memecahkan dua loh batu (baca lagi kisahnya di pasal 32 khususnya ayat 15-20). Dan pasal ini Tuhan menyuruh Musa memahat dua loh batu yang sama seperti semula dan Tuhan sendiri yang menulisnya lagi. Lalu apa yang terjadi setelah Musa menerima kedua loh hukum Allah? Mari kita baca ayat 29-30.
“Ketika Musa turun dari gunung Sinai — kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu — tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.”
Keluaran 34:29-30
Mengapa muka Musa bercahaya? Apa artinya? Mari kita baca penjelasan dari pena inspirasi mengenai hal tersebut.
“Selama waktu yang lama yang digunakan untuk berhubungan dengan Allah, wajah Musa telah memantulkan kemuliaan dari Hadirat ilahi; dengan tidak diketahuinya wajahnya bersinar dengan terangnya pada waktu ia turun dari gunung itu.”
Patriarchs and Prophets 329.5
“Melalui terang yang menyilaukan itu Allah bermaksud untuk memberi kesan kepada Israel tentang sifat-sifat hukum-Nya yang suci dan agung itu.”
Patriarchs and Prophets 330.2
“Kemuliaan yang terpantul di dalam wajah Musa menggambarkan berkat-berkat yang akan diterima oleh umat Allah yang menurut hukum-hukum-Nya melalui pengantaraan Kristus. Hal ini menyaksikan bahwa lebih erat hubungan kita dengan Allah, dan lebih jelas pengetahuan kita akan tuntutan-tuntutan-Nya itu, maka kita akan lebih sempurna dalam menyerupai peta ilahi, dan kita akan lebih bersedia untuk mengambil bagian dalam sifat-sifat ilahi.”
Patriarchs and Prophets 330.3
Jadi, marilah kita berhubungan erat dengan Tuhan setiap hari melalui berdoa dan membaca Alkitab. Selain itu, turutilah semua perintah-Nya dengan sukacita, maka kita akan merasakan berkat-berkat dari Tuhan.
Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin