Secara khusus saya sarankan untuk sahabat-sahabat Grow mempelajari Surat Paulus kepada Filemon ini secara mendalam karena ada begitu banyak hal yang menarik saat saya mendalami. Tetapi hari ini saya hanya akan membawakan satu pelajaran saja.

Salah satu isi surat itu adalah “… Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus — dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku –” (Filemon 1:9-12)

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Paulus meminta agar Filemon menerima kembali Onesimus?

Mari kita lihat latar belakang kitab ini secara singkat yang saya rangkumkan dari kitab Filemon dan penjelasan dari dua buku lainnya, yaitu “The Acts of the Apostles Chapter 43 oleh Ellen G. White” dan “Seventh Day Adventist Bible Commentary oleh Francis D. Nichol.”

Onesimus adalah budak dari Filemon. Ia telah berbuat salah kepada tuannya dan melarikan diri ke Roma dengan membawa beberapa uang atau harta milik tuannya. Di Roma, Onesimus bertemu dengan Paulus dan Paulus berusaha untuk meringankan beban dari Onesimus serta menyebarkan terang kebenaran kepadanya. Setelah mendengar perkataan itu, Onesimus mengaku akan dosa-dosanya dan bertobat.

Paulus melihat sifat-sifat tabiat Onesimus yang bisa menjadi penolong yang berguna untuk pekerjaan misionaris, itulah sebabnya ia menasihati Onesimus untuk Kembali kepada Filemon, meminta ampun dan merencanakan untuk masa depan. Paulus juga berjanji pada Onesimus akan menanggung jumlah yang telah dirampoknya dari Filemon.

Lalu Paulus menulis surat kepada Filemon dan Paulus menjadikan Onesimus sebagai pembawa surat kepada Filemon. Tentu saja bagi Onesimus, ini adalah ujian yang berat untuk menyerahkan dirinya kepada tuannya yang ia telah berbuat kesalahan, tetapi ia telah benar-benar bertobat.

Onesimus ingin bertobat dan kembali pada tuannya Filemon, tetapi uang dan harta yang ia bawa lari tidak bisa ia tebus. Namun Rasul Paulus hadir menjadi seorang penjamin yang akan membayar hutang-hutangnya kepada Filemon. Kisah ini sama dengan kita sebagai manusia berdosa yang ingin bertobat namun tidaklah sanggup membayar hutang dosa tersebut. Tetapi Yesus hadir sebagai penjamin untuk membayar lunas segala hutang dosa kita, Ia mati di kayu salib dan bangkit agar kita boleh mendapatkan keselamatan.

“Betapa tepatnya suatu gambaran tentang kasih Kristus untuk orang berdosa yang bertobat! Hamba yang telah menipu tuannya tidak mempunyai sesuatu untuk mengganti kerugian. Orang berdosa yang telah merampok Allah dari tahun-tahun pelayanan tidak mempunyai cara untuk meniadakan utang itu. Yesus menjadi jembatan diantara orang berdosa dengan Allah, seraya berkata, Saya akan membayar utang itu. Biarlah orang berdosa dikasihani; Saya akan menderita gantinya.”

The Acts of the Apostles 458.2

Yesus telah membayar semua hutang dosa kita. Renungkanlah itu sambil mendengar lagu ini: https://www.youtube.com/watch?v=Hp79QHz5v5U&list=PLoCQDFwaCjCeSbmgy-E2JsiyhQX9ZScSd&index=18

Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami