Hari ini kita akan membahas bagian terakhir dari Kisah Para Rasul 9:4 yang berbunyi, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Pertanyaan ini adalah dari Yesus sendiri seperti yang dijelaskan di ayat 5, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.”

Jika Yesus adalah Allah yang Maha Tahu, bukankah Ia tahu alasan mengapa Saulus menjadi seorang penganiaya? Bukanlah Ia tahu segala sesuatu dan bukankah hanya Ia yang tahu isi hati manusia?

Demikian juga halnya saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan bersembunyi. “Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ‘Di manakah engkau?’(Kejadian 3:9). Bukankah Tuhan tahu dimana mereka? Tetapi mengapa Ia bertanya dimanakah mereka?

Pertanyaan Tuhan kepada Adam, Hawa, dan Saulus bukanlah pertanyaan akan ketidaktahuan-Nya.

Kita telah pelajari bahwa Saulus telah berdosa dengan membunuh umat-umat Tuhan yang tidak bersalah. Tetapi Tuhan yang Maha Kasih tidak tinggal diam. Ia yang berinisiatif untuk mendatangi dan menyatakan Diri-Nya kepada Saulus demi keselamatan jiwanya. Saat manusia pertama berbuat dosa dan bersembunyi, Tuhanlah yang mencari mereka supaya mereka dapat diselamatkan. Demikian pula halnya dengan kita.

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Lukas 19:10

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal…”

Yohanes 3:16

“Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia … untuk menyelamatkannya…”

Yohanes 3:17

Ayat-ayat di atas sangat jelas bahwa di dalam keberdosaan, kejahatan, dan kesalahan kita, Tuhanlah yang berinisiatif untuk datang, mencari, dan menyelamatkan kita semua.

Inilah kasih terbesar itu. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).

Mari kita renungkan, jika Tuhan begitu bermurah hati kepada Adam, Hawa, Saulus, dan kita semua yang berdosa, apakah kita juga mau bermurah hati kepada orang lain yang bersalah kepada kita? Jika Tuhan mau mengampuni mereka yang mengaku dan meminta maaf, maukah kita juga melakukan hal yang sama kepada saudara-saudara kita?

Sebab “barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6).

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami