Masih dalam pembahasan Kisah Para Rasul 9:4, tertulis, “Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: ‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’“
Sangat menarik bahwa Tuhan memanggil nama Saulus dua kali. Selain kepada Saulus, Tuhan juga memanggil beberapa orang lain dengan cara ini, yaitu:
- Marta (Lukas 10:41) – Saat itu Marta terlalu kuatir dan sibuk sehingga ia melewatkan mutiara firman Tuhan. Perkataan Yesus kepada Marta mengingatkan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting, yaitu firman Tuhan yang kekal.
- Simon (Lukas 22:31) – Saat itu Simon dan beberapa murid Yesus sedang bertengkar untuk dianggap yang terbesar. Lalu Yesus berkata dan menegur dan bahkan mendoakan mereka supaya tetap kuat di dalam iman.
- Yerusalem (Matius 23:37) – Saat itu Yesus sedang berkata kepada bangsa pilihan-Nya yang menolak Dia.
Di dalam Notes on the Whole Bible oleh Albert Barnes dijelaskan bahwa cara memanggil seperti itu ada “sebuah gaya bahasa yang empati. Pengulangan dalam namanya akan mengambil perhatiannya.”
Sebagaimana Tuhan berempati kepada Saulus, Marta, Simon, dan Yerusalem, dan rindu supaya mereka kembali ke jalan yang benar, Tuhan yang sama juga rindu untuk mendapatkan perhatian kita supaya kita dapat dibentuk-Nya, kembali kepada jalan yang benar dan kepada citra-Nya.
Tuhan sangat rindu untuk mengumpulkan kita semua “sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya…” (Matius 23:37).
“Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu…“
Mazmur 95:7-8
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.