Eli adalah imam dalam rumah tangga, tetapi “Eli tidak mengatur rumah tangganya sesuai dengan peraturan-peraturan Tuhan sehubungan dengan pemerintahan keluarga. Ia mengikuti pertimbangannya sendiri. Ayah yang sifatnya memanjakan tidak memperhatikan kesalahan dan dosa-dosa anak-anaknya pada masa kanak-kanak mereka, sambil menghibur dirinya bahwa suatu waktu nanti, mereka dengan sendirinya akan dapat mengalahkan kecenderungan-kecenderungan mereka yang jahat itu.” (Patriarchs and Prophets 578.3)

Mungkin saat ini banyak orang yang berpikir dan melakukan hal yang sama dengan Eli. Banyak orang berpikir bahwa pada saat anaknya nanti menjadi dewasa, mereka akan mengerti sendiri dan akan berhenti melakukan hal-hal yang salah, sehingga tidak ada hukuman yang diberikan, dengan berdalih “Mereka masih terlalu kecil menerima hukuman. Tunggu sampai mereka menjadi besar dan bisa diajak berembuk.”

Tapi ingat! Jika hal itu terulang terus, maka kebiasaan-kebiasaan yang salah itu akan menjadi sebagian dari tabiat mereka seumur hidupnya. Mengapa? Karena anak-anak menjadi besar tanpa pengendalian diri.

Oleh karena itu, Firman Tuhan memberikan nasihat: “Dan kamu, bapa-bapa … didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:4)

Jadi, didiklah anak-anak mulai dari mereka kecil dan jangan berpikir bahwa mereka akan dapat mengalahkan kecenderungan-kecenderungan mereka yang jahat itu dengan sendirinya jika nanti mereka dewasa.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami