Ada perikop yang menceritakan tentang Simei dan Daud. Baca kisah lengkapnya di pasal ini. Saya ambil penjelasan dari pena inspirasi mengenai kasus Simei dan tabiat Simei yang sebenarnya seperti apa.
“Di masa kemakmuran Daud, Simei tidak menunjukkan melalui kata-kata atau tindakan bahwa ia bukanlah rakyat yang setia. Tetapi di dalam penderitaan raja, orang Benyamin ini menunjukkan tabiat yang sebenarnya. Ia menghormati Daud pada waktu berada di atas takhtanya, tetapi ia telah mengutuknya di dalam masa kesusahannya.”
Patriarchs and Prophets 736.2
“Sebagai seorang yang sifatnya keji dan mementingkan diri, … dan dengan dorongan dari Setan, ia telah melampiaskan kebenciannya ke atas dia yang telah diajar Allah. Roh yang menuntut seseorang untuk bersuka-suka, mencemoohkan ataupun menekan orang yang berada dalam penderitaan, adalah roh Setan.”
Patriarchs and Prophets 736.2
Tabiat Simei janganlah kita tiru. Jagalah setiap perkataan kita. Sama seperti pelajaran kemarin. Hari ini kita juga diingatkan untuk tidak berkata-kata seperti Simei.
Jagalah lidah kita karena “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21)
Kiranya renungan hari ini boleh mengingatkan kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin