Dalam suatu pelajaran Alkitab, hadirlah seorang anak kecil bernama Sophie, yang berusia 6 tahun, bersama orang tuanya. Hari itu mereka belajar tentang persepuluhan. Walaupun Sophie masih kecil, ia sangat terkesan dengan pelajaran Alkitab hari itu. Ia duduk dengan manis, mendengarkan setiap detail, bagaimana Tuhan ingin mengajarkan kasih, ketulusan, kejujuran, kesetiaan, pengendalian diri, dan percaya kepada-Nya melalui mengembalikan persepuluhan.

Tibalah waktu persepuluhan dikembalikan. Ketika pundi-pundi lewat di barisan Sophie dan orang tuanya, dengan cepat Sophie membuka tasnya dan melihat apa yang ia miliki untuk dapat dikembalikan kepada Tuhan. Tetapi karena Sophie masih kecil, tidak terdapat uang di dalam tasnya; hanyalah sebuah kue kering yang ada. Tanpa ragu Sophie mengambil kue itu dan mengambil sekitar 1/10 bagian dan memasukkannya ke dalam pundi persembahan.

Kisah di atas mengingatkan kita akan banyak hal. Mungkin kita sudah sering belajar tentang apa itu persepuluhan, pentingnya persepuluhan, dan segala sesuatu tentang hal itu. Tetapi hari ini kita diingatkan setia dan tulus pada-Nya.

Persepuluhan tidak hanya tentang mengembalikan uang atau pendapatan, tetapi juga tentang waktu, energi, pikiran, dan hal lainnya yang kita berikan secara khusus untuk Tuhan.

Memberikan persepuluhan bukanlah sekedar hitung-hitungan angka dan persentase. Tetapi bagaimana kita setia dan tulus mengembalikan milik-Nya.

Mungkin bagi kita yang sudah bekerja, selama ini kita terlalu fokus dengan pekerjaan, dengan bagaimana mengembangkan usaha, sampai tidak ada waktu yang diberikan untuk pelayanan.

Mungkin bagi kita yang sedang dalam dunia pendidikan, selama ini kita terlalu fokus dengan belajar, dengan bagaimana kita menjadi yang terbaik dengan nilai-nilai tertinggi. Hal itu tidaklah salah, tetapi apakah kita juga sudah memberikan tenaga dan pikiran yang khusus bagi pekerjaan Tuhan?

Marilah kita kembali mengintrospeksi diri masing-masing; sudahkan kita setia dan tulus dalam mengembalikan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita? Sudahkah kita menaruh Tuhan yang utama? Entah itu uang atau hal-hal lainnya yang tidak dapat diukur dengan materi.

“Di hadapan TUHAN, Allahmu, … haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan … supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

Ulangan 14:23

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami