Tahukah anda bakteri dalam usus seseorang dapat menentukan kepribadian atau karakter orang tersebut?
Peneliti dari APC Microbiome, Universitas Cork di Ireland, John Cryan mengatakan bahwa ada hubungan yang erat antara gut flora (bakteri dalam usus) dan emosi seseorang. Dan di tahun 2004, peneliti dari Universitas Kyushu Jepang menemukan bahwa bakteri dalam usus dapat mempengaruhi respon stress seseorang. Jadi jika seseorang suka marah atau emosian itu bisa kita lihat dari komposisi bakteri jahat yang ada pada usus orang tersebut.
Bakteri jahat dalam usus kita dapat terbentuk jika kita mengonsumsi produk-produk hewani, junk-food, dan makanan kurang berserat. Makanan-makanan inilah yang juga menjadi faktor utama rusaknya komunitas bakteri baik dalam usus kita. Tidak heran pena inspirasi menuliskan “Kesalahan dalam makan dan minum menghasilkan kesalahan dalam berpikir dan bertindak.” (God’s Amazing Grace 294.6)
Jadi sangatlah penting menjaga koloni bakteri baik ini dalam usus kita karena kaitannya yang erat dengan tabiat kita.
Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga koloni bakteri baik dalam usus kita? Yaitu dengan perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan menghindari makanan-makanan dari produk hewani, makanan cepat saji, yang akan merusak dan membunuh koloni bakteri baik dalam usus kita.
Pengendalian diri sangatlah penting dan Tuhan pun sudah mengingatkan kita, “Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu! Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.” (Amsal 23:2-3)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.