Benarkah alam berbicara mengenai kasih Allah?
Ya, tentu saja! Mari kita sama-sama baca kutipan ini: “Sinar matahari dan hujan, yang menerangi dan menyegarkan bumi, bukit-bukit dan lautan serta lembah-lembah, semuanya berbicara kepada kita tentang kasih Allah kepada makhluk ciptaan-Nya.” (Steps to Christ 9.1)
Apa saja contohnya?
Mari kita perhatikan sinar matahari. Bagaimana sinar matahari ini bisa berbicara mengenai kasih Allah pada kita? Ya! Sinar matahari ini bagaikan kasih Allah kepada kita di tengah-tengah kegelapan moral. Sama seperti sinar matahari yang memberikan kehangatan kepada kita dan menerangi kehidupan di dunia, begitu juga kasih Allah. Kasih Allah memberikan kita damai sejahtera, sukacita, dan menerangi jalan hidup kita agar kita tidak terjatuh ke dalam dosa.
Sekarang mari kita perhatikan hujan. Mungkin bagi beberapa orang, hujan ini sangat mengganggu karena membuat banjir dan membuat kita susah saat mau keluar rumah, tapi saya ingin memberikan kesaksian dari seorang petani. Ada seorang petani yang menghubungi saya dan minta didoakan agar di daerahnya turun hujan. Mengapa? Karena mereka membutuhkan hujan agar tumbuhan atau buah yang mereka tanam bisa berbuah. Sama seperti kasih Kristus yang seperti hujan yang dicurahkan kepada kita agar kita bisa berbuah.
Selain itu, saya sendiri pernah tinggal di sebuah kota yang sangat susah mendapatkan air. Mereka biasanya menunggu hujan turun. Sudah beberapa saya di sana tidak bisa mencuci dan mandi karena tidak ada air. Lalu saat kami berdoa, malam itu hujan pun turun dan kami langsung mengeluarkan ember untuk menampung air hujan tersebut. Hujan itu serasa berkat dari Tuhan. Begitu juga kasih Tuhan yang seperti hujan. Kasih Tuhan kepada kita adalah berkat bagi kita agar kita bisa memperoleh hidup yang kekal.
Itulah sebabnya pemazmur menuliskan, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” (Mazmur 19:2)
Kiranya kita bisa senantiasa melihat kasih Allah melalui alam yang Ia ciptakan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.