Pasal ini membahas mengenai “1 Para tawanan menanyakan tentang puasa. 4 Zakharia menegur puasa mereka. 8 Dosalah yang menyebabkan mereka ditawan.” (Nichol, Francis D.: SDA BC: Zec 7:1)
Seperti apa ibadah puasa yang baik? Apakah puasa hanya berbicara mengenai soal makan dan minum? Tentu saja tidak! Salah satu yang harus diperhatikan dicatat di dalam Zakharia pasal 7. Mari kita sama-sama membacanya.
“Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.”
Zakharia 7:10
Itulah ibadah puasa yang baik. Dan berbicara mengenai penindasan, ini bisa berupa urusan dagang maupun secara hukum. Ada banyak ketidakadilan yang terjadi kepada para janda, anak yatim, dan orang miskin.
Kitab Yesaya juga mencatat mengenai puasa yang benar.
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!”
Yesaya 58:6-7
Jadi, ibadah puasa yang benar dan baik bukan hanya berbicara soal makan dan minum, tetapi juga berbagi kebaikan dan peduli terhadap sesama manusia.
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”
Yakobus 1:27
Itulah sebabnya Alkitab ingin mengingatkan kita bahwa kita juga harus memperhatikan anak yatim dan juga janda. Janganlah kita hanya mementingkan diri kita sendiri, tetapi mari kita menolong mereka yang juga dalam kesusahan.
Oleh karena itu, marilah kita berbagi berkat dan sukacita bersama dengan mereka.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin