Pasal ini menceritakan mengenai Yosua yang mengutus dua pengintai untuk melihat keadaan kota Yerikho. Mereka masuk ke rumah Rahab, seorang pelacur. Rahab menyembunyikan mereka dan kemudian membantu mereka melarikan diri. Sebagai balasannya, ia memohon agar keluarganya diselamatkan saat Israel menaklukkan kota itu. Para pengintai berjanji bahwa rumah Rahab akan dilindungi jika ia menggantungkan tali kirmizi di jendelanya.

Rahab adalah seorang perempuan, bukan orang Israel, dan seorang pelacur. Dalam standar sosial dan religius zaman itu, dia adalah orang yang paling tidak mungkin dipakai oleh Tuhan. Namun, justru dialah yang menjadi pahlawan iman dalam cerita ini.

Rahab belum pernah melihat mukjizat Tuhan secara langsung, tetapi ia percaya karena ia mendengar tentang kuasa Allah yang membelah Laut Teberau dan menolong Israel.

Dari sini kita belajar dua hal.

Pertama, iman timbul dari mendengar kesaksian akan kuasa Tuhan.

Kedua, Iman juga butuh tindakan nyata dan keberanian untuk berdiri pada kebenaran, bahkan di tengah ketidakpastian dan bahaya. Rahab memilih berpihak kepada Tuhan, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Iman sejati selalu disertai tindakan nyata, bukan sekadar pengakuan.

Pertanyaan bagi kita adalah “Apakah kita berani berpihak kepada Tuhan meski ada risiko? Apakah iman kita sudah dinyatakan dalam tindakan?” Jawablah dalam hati kita masing-masing.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami