Siapa saja yang akan kena hukuman?
“Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya. Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN.”
Yesaya 66:16-17
Mengapa di ayat ini disebutkan bahwa orang yang memakan babi akan lenyap sekaligus? Apakah memang tidak boleh makan daging babi?
Ya! Alkitab mencatat di dalam Imamat 11 dan juga Ulangan 14 apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan.
“Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan ….”
Ulangan 14:8
Apakah artinya jika bukan babi hutan boleh dimakan? Bacalah keseluruhan kitab Imamat 11 dan Ulangan 14, maka kita akan mendapati syarat yang boleh dimakan adalah binatang yang berkuku belah dan memamah biak. Dan jika ada babi yang memamah biak dan juga berkuku belah, maka boleh dimakan. Tetapi babi jenis apa pun yang tidak memamah biak walaupun ia berkuku belah, maka tetap tidak boleh dimakan.
Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan?
“Daging babi, meskipun merupakan salah satu bahan makanan yang paling umum, namun merupakan salah satu makanan yang paling berbahaya … Tuhan tidak pernah menciptakan babi untuk dimakan dalam keadaan apa pun.”
Counsels on Health 116.1
“Memuaskan seleranya bukanlah tujuan utama manusia. Ada kebutuhan fisik yang harus dipenuhi; tetapi karena hal ini perlukah manusia dikendalikan oleh nafsu makannya? Akankah orang-orang yang berusaha menjadi suci, murni, halus, agar mereka bisa dimasukkan ke dalam perkumpulan malaikat surgawi, terus membunuh makhluk ciptaan Tuhan, dan menikmati daging mereka sebagai sebuah kemewahan? Berdasarkan apa yang telah Tuhan tunjukkan kepadaku, keadaan ini akan diubah, dan umat Tuhan yang khusus akan menerapkan pengendalian diri dalam segala hal.”
Counsels on Health 116.2
Ingatlah bahwa “… buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23)
Jadi, mari kita kendalikan selera makan kita. Pentingnya kita bisa mengendalikan diri atau penguasaan diri.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin