Saat membaca pasal ini, saya tertarik dengan perbandingan yang dicatatkan di ayat 9-11 antara orang benar dan orang fasik.
Orang benar dikatakan berbahagia, sedangkan orang fasik dikatakan celaka. Mari kita baca ayat 10 dan 11 dari pasal ini.
“Katakanlah berbahagia orang benar! ….”
Yesaya 3:10
“Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.”
Yesaya 3:11
Dari sini kita bisa melihat perbandingan antara keduanya. Dan pertanyaan bagi kita adalah apakah kita mau mendapatkan kebahagiaan atau celaka? Tentu semua mau bahagia, tetapi ingatlah bahwa jalan menuju kebahagiaan mungkin tidak selamanya indah.
Ketika saya ingin melihat indahnya matahari terbit di puncak gunung, maka saya harus mendaki gunung tersebut dan melalui beberapa kesusahan yang mungkin jalannya terjal, berbatu, dan melelahkan, tetapi sesampainya di puncak gunung dan melihat matahari terbit, maka ada kebahagiaan yang kita rasakan.
Begitu juga ketika kita menjadi orang benar, mungkin perjalanan kita tidak mulus dan banyak rintangan, tetapi tetaplah setia. Percayalah bahwa orang benar pada akhirnya akan berbahagia.
Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin