Baca atau dengarkan pasal ini. Saat saya secara pribadi membaca, ada kata serupa yang beberapa kali dicatat, yaitu “sombong,” “congkak”, atau “angkuh” di pasal ini. Ketiga kata itu disebutkan sekitar 6 kali dalam versi TB. 

Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita? Mari kita baca ayat di bawah ini: 

Dari sini kita diajarkan untuk tidak menjadi manusia yang sombong atau angkuh. Ingatlah juga kisah raja Nebukadnezar yang sombong hingga akhirnya ia direndahkan (baca lagi Daniel 4), walaupun akhirnya dikembalikan lagi oleh Tuhan. Tetapi janganlah sombong. Jadilah orang yang rendah hati. 

Dasar pengharapan dari orang yang sombong tentunya adalah dirinya sendiri yang adalah manusia, yang adalah ciptaan. Mereka akan berharap dan bergantung pada dirinya, kekuatannya, kekayaannya, tetapi tidak bergantung pada Tuhan. 

Itulah sebabnya pasal ini ditutup dengan mengajak kita untuk tidak berharap pada manusia. Jangan berharap pada diri kita sendiri. Tetapi kita harus berharap kepada Tuhan. 

Kiranya renungan pada hari ini boleh memberkati kita semua. 

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami