Ada kisah pentahbisan tembok Yerusalem pada pasal ini. Dari kisah ini, kita bisa melihat keteraturan bangsa Israel.
Pada waktu pentahbisan, ada paduan suara yang dibentuk untuk ucapan syukur kepada Tuhan melalui pujian. Paduan suara itu ditata begitu rapi. Mari kita baca ayatnya.
“… kubentuk dua paduan suara yang besar. Yang satu berarak ke kanan di atas tembok ke jurusan pintu gerbang Sampah. Dan paduan suara yang kedua berarak ke kiri….”
Nehemia 12:31 & 38
Sangat teratur bukan? Bahkan ketika mereka ingin mengucap syukur kepada Tuhan melalui pujian pun harus diatur dengan baik, dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
Apakah yang mengucap syukur melalui pujian hanya paduan suara saja? Tentu tidak! Alkitab mencatat, “Kemudian kedua paduan suara itu berdiri di rumah Allah. Demikian juga aku bersama-sama sebagian dari para penguasa, dan para imam….” (Nehemia 12:40-41)
Artinya mereka bernyanyi bersama-sama.
Apa pelajaran yang kita bisa dapatkan hari ini?
Pertama, Tuhan suka keteraturan bahkan dalam hal memuji nama Tuhan melalui nyanyian.
Kedua, Selain berdoa, kita juga bisa mengucap syukur kepada Tuhan melalui nyanyian.
Ketiga, Mengucap syukur kepada Tuhan haruslah kita lakukan bersama-sama, tidak bisa hanya orang lain saja yang menyanyikan ucapan syukur.
Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin