Ada sebuah kalimat yang dicatatkan di pasal ini yang beberapa kali diulangi lagi di kitab Ibrani, yaitu “… Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu ….” (Mazmur 95:7-8)
“… ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu ….’”
Ibrani 3:7-8
“… ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman’”
Ibrani 3:15
“… ’Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!’”
Ibrani 4:7
Artinya penting sekali kita mendengar suara TUHAN. Lalu pertanyaannya adalah apa yang kita lakukan jikalau kita mendengar suara-Nya? Apakah saya mau mendengarkan? Apakah saya pura-pura tidak mendengar? Apakah saya menolak? Ataukah saya menerimanya?
Ingatlah jika kita mendengar suara TUHAN, mendengar nasihat atau pun teguran dari-Nya, janganlah kita mengeraskan hati, tetapi berbalik dan bertobat.
Jika hari ini Yesus mengetuk pintu hati kita, apakah kita mau membukakan pintu?
Yohanes mencatat di dalam kitab Wahyu, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20)
Ada sebuah lagu yang baik untuk kita dengarkan bahwa Yesus saat ini masih menunggu kita untuk membukakan pintu hati kita agar Ia masuk ke dalam hati kita. Dengarkan di: https://youtu.be/wk90TxPtJjI
Oleh karena itu, mari kita buka pintu hati kita dan jangan keraskan hati kita.
Kiranya renungan hari ini boleh menguatkan kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.