Bangsa Israel digambarkan sebagai pohon anggur. Dan di dalam di ayat 9, pemazmur mencatat, “Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu.” (Mazmur 80:9)
Mengenai hal ini, pena inspirasi mencatat mengenai kehancuran kota Yerusalem. Mari kita baca kutipan di bawah ini:
“Anak Allah sendiri telah dikirimkan untuk mengundang kota yang tidak merasa bersalah itu. Kristuslah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sebagai pokok anggur yang baik. (Mazmur 80:8). Tangan-Nya sendirilah yang menumpas orang kafir di hadapan mereka …. Meskipun Ia ‘menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik,’ tetapi, ‘yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam.’ (Yesaya 5:1-4). Namun, dengan kerinduan mengharapkan buah yang baik, Ia sendiri datang ke kebun anggur-Nya, kalau-kalau masih ada kemungkinan untuk menyelamatkannya dari kebinasaan. Ia menggali di sekeliling pokok anggur-Nya itu; Ia memangkasnya dan memeliharanya. Ia tidak mengenal lelah dalam usaha-Nya untuk menyelamatkan pokok anggur, yang ditanam-Nya sendiri itu.”
Kemenangan Akhir 20.1
Apa saja usaha yang Yesus telah lakukan?
- Ia berjalan berkeliling, berbuat baik, dan menyembuhkan orang. (Kisah Para Rasul 10:38).
- Ia memberitakan pembebasan, memberitakan kabar baik kepada orang miskin, menyembuhkan orang yang buta, lumpuh, tuli, kusta, dan membangkitkan orang mati. (Lukas 4:18,19).
- Ia memanggil dengan lembut dan ramah kepada semua golongan masyarakat, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28).
Ada begitu banyak hal yang Yesus telah lakukan untuk menyelamatkan “pohon anggur” itu, dan “Meskipun yang baik di balas dengan yang jahat, dan kebencian untuk kasih-Nya (Mazmur 109:5), Ia tetap melaksanakan misi kemurahan-Nya. Orang yang menolak Dia tidak pernah mencari rahmat-Nya. Sebagai seorang pengembara yang tidak mempunyai rumah, yang dicela orang dan yang berkekurangan, Ia melayani kebutuhan orang-orang dan meringankan penderitaan mereka, membujuk mereka untuk menerima karunia hidup. Gelombang kemurahan, yang di tolak oleh hati yang degil, kembali dalam gelombang pasang kasih yang tak dapat dijelaskan. Tetapi orang Israel telah meninggalkan Temannya yang terbaik, dan Penolong satu-satunya itu Mereka telah meremehkan kasih-Nya, menolak dan menghina nasihat-Nya! dan mengejek amaran-Nya.” (Kemenangan Akhir 20.3)
Lihatlah bagaimana usaha yang Yesus sudah lakukan untuk bangsa Israel. Begitu juga Ia memanggil kita saat ini dengan lembut untuk menerima kasih dan rahmat-Nya. Segala usaha sudah dilakukan untuk kita bertobat, tetapi pilihan ada di tangan kita. Mengapa? Karena Kristus tidak memaksa kita untuk memilih-Nya.
Oleh karena itu, belajarlah dari bangsa Israel dan ingatlah untuk memilih Yesus dalam kehidupan kita. Biarlah apa yang dicatat di kitab Yosua menjadi jawaban kita saat disuruh memilih yaitu, “… aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15)
Dan biarlah kita sebagai umat-Nya juga tidak pernah lelah di dalam membagikan kabar baik dan kasih Kristus kepada banyak orang.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.