Siapa yang ingin sukses, menjadi besar, dihargai dan ditinggikan di dalam kehidupan sehari-hari? Tentu banyak orang ingin mendapatkan itu semuanya. Jika kita ingin mendapatkan semuanya itu, mari kita baca renungan hari ini karena apa yang tertulis di sini mungkin berbeda dengan apa yang dunia ajarkan saat ini mengenai kesuksesan dan penghargaan. Renungan hari ini agak panjang, jadi sediakan waktu untuk merenungkan firman Tuhan.
Hari ini kita akan melihat dua versi, yaitu TB dan ILT3 untuk ayat 7 & 8.
Versi TB mencatat, “Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.” (Mazmur 75:7-8)
Versi ILT3 mencatat, “Sebab kemuliaan itu bukanlah berasal dari timur, atau dari barat, ataupun dari padang gurun. Namun Elohim adalah hakim; Dia merendahkan yang satu tetapi meninggikan yang lainnya.” (Mazmur 75:7-8)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kemuliaan atau peninggian bukan berasal dari mana-mana, tetapi berasal dari Allah. Allah bisa merendahkan dan meninggikan siapa pun. Jadi bagaimana kita bisa sukses atau pekerjaan kita dihargai dan kita ditinggikan? Mari kita baca kutipan di bawah ini:
“Kesuksesan tidak datang dari keunggulan geografis alam atau dari bangsa-bangsa yang mendiami wilayah-wilayah di empat penjuru mata angin, namun datang dari keselarasan manusia dengan rencana kekal Allah.”
Nichol, Francis D.: The Seventh-day Adventist Bible Commentary : The Holy Bible With Exegetical and Expository Comment. Washington, D.C. : Review and Herald Publishing Association, 1978 (Commentary Reference Series), S. Ps 75:6
Jadi, jika kita ingin sukses, maka kita harus menyesuaikan diri kita dengan rencana Allah. Bagaimana kita bisa menyesuaikan atau selaras dengan rencana Allah? Tentu saja kita harus mengetahui lebih dahulu apa rencana kekal Allah dan apa kehendak-Nya dalam hidup kita dengan membaca Firman Tuhan dan berdoa.
Pertanyaannya adalah apakah kita sudah membaca firman Tuhan dan berdoa hari ini? Ingatlah bahwa pedoman dan tuntunan hidup kita adalah firman Tuhan.
Lalu berkenaan dengan ayat ini (ayat 7 & 8), pena inspirasi juga mencatat:
“Biarlah mereka yang merasa pekerjaannya tidak dihargai, dan yang menginginkan suatu kedudukan tanggung jawab yang lebih besar, memperhatikan bahwa, ‘Sebab kemuliaan itu bukanlah berasal dari timur, atau dari barat, ataupun dari padang gurun. Namun Elohim adalah hakim; Dia merendahkan yang satu tetapi meninggikan yang lainnya.’ Setiap orang mempunyai tempatnya di dalam rencana surga yang abadi. Apakah kita mengisi tempat tersebut itu tergantung pada kesetiaan kita dalam bekerja sama dengan Allah.”
The Ministry of Healing 476.1
“Kita perlu waspada terhadap sikap mengasihani diri sendiri. Janganlah memanjakan perasaan bahwa engkau tidak dihargai sebagaimana seharusnya, bahwa usahamu tidak dihargai, bahwa tugasmu terlalu berat. Biarlah kenangan atas apa yang telah diderita Yesus bagi kita akan mendiamkan setiap pikiran persungutan. Kita diperlakukan jauh lebih baik daripada Tuhan kita. ‘Masakan engkau mencapai hal-hal yang besar bagi dirimu sendiri? Janganlah mencarinya!’ Yeremia 45:5 Tuhan tidak mempunyai tempat dalam pekerjaan-Nya bagi mereka yang keinginannya untuk memenangkan mahkota lebih besar daripada untuk memikul salib. Ia menginginkan orang-orang yang lebih berminat melakukan tugasnya daripada mendapat pahala — orang-orang yang lebih mengutamakan prinsip daripada promosi.”
The Ministry of Healing 476.2
“Mereka yang rendah hati, yang melakukan tugasnya seperti kepada Allah, mungkin tidak begitu pamer seperti mereka yang penuh kesibukan dan kepentingan diri; tetapi pekerjaannya menghasilkan lebih banyak. Sering kali orang yang berlaku hebat untuk menarik perhatian kepada dirinya, berdiri di antara manusia dengan Allah, dan pekerjaan mereka ternyata gagal.”
The Ministry of Healing 477.1
“Bukan oleh kekayaan mereka, pendidikan mereka, atau posisi mereka Allah menilai manusia. Ia menilai mereka oleh kemurnian motif dan keindahan tabiat mereka. Ia memeriksa berapa besar bagian Roh-Nya yang mereka miliki dan berapa banyak keserupaan-Nya yang dinyatakan dalam hidup mereka. Menjadi besar dalam kerajaan Allah adalah menjadi seperti anak kecil dalam kerendahan hati, dalam kesederhanaan iman, dan dalam kemurnian kasih.”
The Ministry of Healing 477.5
Yesus berkata, “bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Matius 20:25-26)
Jadi, kesimpulan hari ini:
Pertama, jika ingin menjadi sukses, jangan lupa untuk menyesuaikan kehidupan kita dengan rencana Allah. Cari tahu kehendak Allah melalui firman-Nya dan berdoa.
Kedua, jika kita ingin mendapat kedudukan dan ditinggikan atau dihargai, kita harus bekerja sama dengan Allah dan tetap setia kepada-Nya.
Ketiga, jika ingin menjadi yang terbesar, hendaklah kita menjadi pelayan dan belajar untuk rendah hati.
Keempat, ingatlah pembahasan kita pada Mazmur 73, bahwa janganlah kita iri dengan orang fasik yang berkelimpahan bahkan kelihatannya baik-baik saja, ingatlah untuk tetap setia kepada Tuhan karena kesudahan orang fasik tidaklah membahagiakan.
Kiranya renungan kita pada hari ini boleh menguatkan dan menegur kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.