Siapakah pemberi berkat bagi kehidupan kita? Bisa jadi saudara atau teman kita atau lainnya. Dan tentu saja kita akan bersyukur kepada si pemberi berkat, bukan?
Pertanyaannya bagi kita adalah “Apakah saya sudah bersyukur dan menyembah sumber berkat itu sendiri?”
Siapakah sumber berkat? Tentu saja Allah adalah sumber berkat. Berkat itu dititipkan dan diberikan kepada manusia untuk dikelola dengan baik dan menjadi berkat lagi bagi orang lain.
Jadi, janganlah kita menyembah manusia yang memberi berkat, tetapi sembahlah sumber berkat itu sendiri, yaitu Allah. Dialah pemilik segalanya. Itulah sebabnya pemazmur mencatat, “Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari. Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya.” (Mazmur 74:16-17)
Tentu saja tidak salah mencari uang dan ingin menjadi saluran berkat, tetapi ingatlah kutipan ini: “Uang tidak lebih bernilai daripada pasir, kecuali kalau digunakan untuk memenuhi keperluan hidup yang mendatangkan berkat atas orang lain, dan memajukan pekerjaan Kristus.” (My Life Today 116.4)
Kiranya kita bisa menyembah sumber berkat itu dan kita menjadi berkat untuk orang lain dan memajukan pekerjaan Kristus.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.