Pada pasal sebelumnya, kita sudah merenungkan pentingnya memandang pada Kristus, karena “Dengan memandang kita diubah menjadi serupa dengan-Nya.” (Letters and Manuscripts — Volume 17, Lt 3, 1902, par. 13)
“Jika mereka dapat dituntun untuk memandang Dia dan mempelajari karakter-Nya, mereka akan belajar membenci segala sesuatu yang sia-sia dan sembrono; karena Kristus sangat bersungguh-sungguh, penuh dengan kebaikan, belas kasihan, kesabaran, ketabahan, dan kasih yang tak tertandingi … Mereka akan merasa jijik terhadap diri mereka sendiri. Mereka akan berkata, ‘Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;’ (Mazmur 26:4)”
Letters and Manuscripts — Volume 8, Ms 49, 1893, par. 24
Dilanjutkan di ayat 5, “aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk.” (Mazmur 26:5)
Bukankah kedua ayat ini terasa mirip dengan Mazmur pasal 1?
Dari sini kita diingatkan untuk memandang pada Kristus, karena dengan memandang, kita akan diubahkan dan berkata bahwa kita tidak suka di perkumpulan orang yang berbuat jahat.
Ayat ini bukan mengajarkan kita untuk tidak berteman dengan orang yang berbuat jahat. Kita tetap harus berteman dengan mereka dan bukan menjauhi mereka. Tetapi ingatlah untuk tetap memandang pada Kristus dan juga ingatlah bahwa “… Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33)
Kiranya renungan singkat ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.