Jika kita membaca pasal ini secara keseluruhan, ini adalah doa memohon pembebasan dari musuh yang tidak bermoral.
Yang menarik dari pasal ini adalah saya diingatkan bahwa musuh ada dimana-mana dan mereka menggunakan berbagai macam cara untuk membuat kita jatuh.
Itulah sebabnya pemazmur mencatat, “Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!” (Mazmur 140:2-3)
Seharusnya doa ini juga menjadi doa kita, yaitu meminta agar diluputkan dari orang yang Jahat. Berbicara mengenai meminta diluputkan, ini bukan hanya berbicara diluputkan dari kekerasan secara fisik, tetapi juga jerat-jerat rohani yang bisa membawa kita pada kebinasaan.
Itulah sebabnya pada ayat selanjutnya dicatatkan mengenai orang jahat adalah “Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya.” (Mazmur 140:4)
Apa artinya? Artinya adalah orang jahat bisa saja memutarbalikkan fakta, menggunakan kata-kata manis seperti madu, tetapi ternyata itu adalah racun yang mematikan. Kita bisa saja tertipu dengan segala tipu muslihat Setan jika kita tidak sungguh-sungguh berdoa dan meminta tuntunan dari TUHAN.
Pena inspirasi mencatat, “Dia yang tidak sungguh-sungguh mencari bimbingan ilahi akan tertipu oleh kata-kata halus mereka dan rencana licik mereka.” (The Signs of the Times, August 4, 1881).
Jadi, mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh agar kita luput dari kejahatan dan juga tidak tertipu oleh Setan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.