Pada pasal ini, kita akan membaca peraturan yang Tuhan berikan dan salah satunya mengenai budak.
Di zaman Musa, orang Ibrani pernah di perbudak ketika mereka berada di Mesir. Dan Tuhan mengizinkan mereka untuk memperoleh budak, tetapi bukan berarti mereka bebas melakukan semena-mena. Itulah sebabnya ada nasihat yang diberikan oleh pena inspirasi mengenai ini.
“Mereka harus berhati-hati agar jangan memanjakan Roh kebengisan dan kekejaman yang pernah mereka sendiri alami di bawah kekuasaan pengerah-pengerah orang Mesir itu.”
Patriarchs and Prophets 310.3
Tuhan tidak mengizinkan budaknya diperlakukan tidak adil dengan memanjakan Roh kebengisan dan kekejaman seperti yang dilakukan orang Mesir. Lalu apa yang Tuhan inginkan?
“Kesan getirnya masa perbudakan mereka haruslah menyanggupkan mereka untuk menempatkan diri di tempat budak-budak itu, serta menuntun mereka supaya murah hati dan berbelas kasihan, dan memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.”
Patriarchs and Prophets 310.3
Hal ini juga selaras dengan yang difirmankan Tuhan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 7:12)
Baik di zaman Musa ataupun di zaman kita saat ini, hal tersebut tetap berlaku. Jika kita mau dihormati, dikasihi, dan dihargai orang lain maka hukumnya tetap sama, yaitu “lakukan seperti kamu ingin diperlakukan.”
Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin