Pada pasal ini dicatatkan mengenai aturan Paskah dan juga kisah tulah kesepuluh. Sebenarnya Paskah atau dalam Bahasa inggris disebut Passover ini dirayakan pertama kali di kisah ini. Baca lengkap kisahnya di pasal ini karena saya ingin membahas tulah terakhir, yaitu tulah ke-10.
Sesuai dengan pemberitahuan, “Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.” (Keluaran 12:29)
Tulah ke-10 ini telah memukul paling sedikit satu dewa, yaitu raja sendiri, yang dianggap sebagai Horus, anak Osiris. Sebagai pemerintah Mesir, oleh bawahannya, ia diberi julukan “dewa yang baik”.
Ini adalah pengingat bahwa Allah orang Ibrani mempunyai kuasa yang jauh lebih hebat dari siapa pun.
Semua tulah ini terjadi karena Firaun tidak mengizinkan bangsa Israel untuk pergi beribadah. Dan ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Akan ada waktunya kita juga tidak diizinkan beribadah di hari yang TUHAN sudah tentukan, yaitu pada hari Sabat. Dan bahkan kita mungkin akan mendapat hukuman jika kita beribadah pada hari Sabat. Tetapi percayalah bahwa pada akhirnya jika kita tetap bertahan dan setia, maka akan ada kelepasan yang diberikan kepada kita.
Jadi, mari kita tetap setia dan bertahan sampai akhir karena “… orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24:13)
Kiranya renungan singkat hari ini boleh mengingatkan kita semua untuk tetap setia pada TUHAN apa pun yang terjadi.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin