Bacalah kisah di pasal ini secara keseluruhan.
“Yusuf hidup lima puluh empat tahun lebih lama daripada bapanya…. Ia menyaksikan kemakmuran serta bertambah besarnya bangsanya itu, dan sepanjang tahun-tahun hidupnya imannya terhadap janji Allah untuk mengembalikan bani Israel ke Tanah Perjanjian itu tidak pernah goyah.”
Patriarchs and Prophets 240.1
Lalu pasal ini ditutup dengan kisah kematian Yusuf.
“Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.”
Kejadian 50:26
“… peti mayat itu, sebagai satu peringatan akan pesan Yusuf yang terakhir, memberikan kesaksian kepada Israel bahwa mereka itu hanyalah sekedar pengembara di negeri Mesir, dan mengajak mereka untuk selalu memusatkan pengharapan mereka ke Tanah Perjanjian itu, karena saat kelepasan pasti akan datang.”
Patriarchs and Prophets 240.2
Dari sini kita diingatkan bahwa kita harus lebih fokus kepada hidup yang kekal. Jika saat ini kita lebih banyak fokus dengan mencari harta dunia, ingatlah ayat ini:
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”
Matius 6:19-20
Tidak salah mencari harta dunia, tetapi ingatlah apa tujuan kita mencari harta dunia, apa yang harus dilakukan dengan harta tersebut, dan yang penting adalah jangan lupa mengumpulkan harta di surga. Bagaimana caranya?
“Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”
1 Timotius 6:18-19
Kiranya renungan ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.