Pada pasal ini diceritakan mengenai Yakub yang memberkati Manasye dan Efraim. Mengapa Yusuf membawa kedua anaknya untuk diberkati?
“Satu perkara penting lainnya memerlukan perhatian; anak-anak Yusuf harus secara resmi ditetapkan di antara anak-anak Israel. Yusuf, yang datang untuk berbicara dengan bapanya untuk terakhir kalinya, telah membawa bersama-sama dengan dia Efraim dan Manasye. Kedua anak muda ini, melalui ibu mereka telah dihubungkan dengan tingkat tertinggi daripada keimamatan Mesir; dan kedudukan daripada bapa mereka telah membuka jalan bagi mereka untuk dapat memperoleh kekayaan serta kehormatan, kalau saja mereka memilih untuk menghubungkan diri dengan orang-orang Mesir. Namun demikian, adalah kehendak Yusuf agar mereka menggabungkan diri dengan bangsa mereka sendiri. Ia menyatakan imannya dalam perjanjian itu, dan atas nama anak-anaknya itu, ia mau meninggalkan segala kehormatan yang dapat diberikan oleh istana Mesir, untuk memperoleh satu tempat di antara bangsa gembala yang hina itu, kepada siapa telah dipercayakan hukum Allah.“
Patriarchs and Prophets 234.2
Saat membaca ini, masing-masing dari kita mungkin mendapatkan pelajaran yang berbeda-beda.
Hari ini saya hanya ingin mengambil satu pelajaran yang menarik bagi saya, yaitu mau meninggalkan segala kehormatan bahkan mungkin juga kekayaan yang bisa diperoleh demi memperoleh sesuatu yang kekal.
Berapa banyak kita sering menukar kekekalan dengan hal yang hanya bersifat sementara? Ingatlah kisah Esau.
Itulah sebabnya “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:2)
Kiranya renungan hari ini boleh membuat kita semakin setia kepada Tuhan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.