Kejadian pasal 3 ini terdapat kisah asal muasal kejatuhan manusia. Kisah lengkapnya Silakan dibaca atau mendengarkan audio pasal ini.
Dari keseluruhan kisah, ada satu pelajaran yang ingin saya bagikan (baca kisahnya di ayat 11-13), yaitu:
“Pada waktu perempuan itu ditanya, ‘Apakah ini yang telah kau perbuat?’ Ia menjawab, ‘Si ular itu menipu aku, lalu aku makan.’ ‘Mengapakah Engkau menciptakan ular itu? Mengapakah Engkau membiarkan ular itu masuk ke dalam taman Eden?’—inilah sebenarnya yang dimaksudkan dalam pertanyaan Hawa itu sebagai dalih terhadap dosanya. Dengan demikian, seperti Adam, ia menuduh Allah bertanggung jawab atas kejatuhan mereka ke dalam dosa. Roh membenarkan diri berasal dari bapa segala dusta; itu dimanjakan oleh leluhur kita yang pertama segera setelah mereka menyerah kepada pengaruh setan dan telah dinyatakan oleh semua keturunan Adam. Gantinya dengan rendah hati mengaku dosa-dosa mereka, mereka mencoba membela diri dengan melemparkan kesalahan ke atas diri orang lain, terhadap keadaan sekeliling, atau terhadap Allah—menjadikan berkat berkat-Nya sekalipun sebagai satu sebab untuk bersungut-sungut kepada-Nya.”
Patriarchs and Prophets 58.1
Sering kali kita juga melakukan hal yang sama. Gantinya kita mengakui dosa kita, maka kita menyalahkan orang lain dan membenarkan diri kita. Ingatlah bahwa roh membenarkan diri bukanlah berasal dari TUHAN, melainkan dari Setan.
Carilah kebenaran, bukan pembenaran diri!
kiranya renungan singkat hari ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin