Hari ini kita akan membahas arti dari tanda sunat yang Tuhan berikan kepada Abraham.
“Pernah terjadi bahwa setelah Abraham percaya pada Allah, ia mendengar suara Sarai gantinya suara Allah, dan berusaha menggenapi janji-janji Allah dengan kuat kuasa dagingnya sendiri. Lihat Kejadian 16. Hasilnya adalah kegagalan – telah lahir seorang hamba gantinya seorang ahli waris.”
The Glad Tidings 62.1
“Kemudian Allah datang kembali kepadanya, sambil menasihatinya supaya berjalan di hadapan-Nya dengan kebulatan hati, dan mengulangi perjanjian-Nya. Sebagai pengingat akan kegagalannya, dan kenyataan bahwa ‘daging sama sekali tidak berguna’, Abraham menerima ‘tanda sunat’ – suatu pemotongan daging. Maksudnya adalah untuk menunjukkan bahwa di dalam daging ‘tidak ada barang yang baik’, janji-janji Allah hanya dapat diwujudkan dengan menanggalkan tubuh yang berdosa, melalui Roh.”
The Glad Tidings 62.1
Dari sini kita diingatkan bahwa daging sama sekali tidak berguna. Janganlah kita menggenapi janji-janji Tuhan dengan kuat kuasa daging kita.
“Sebab itu Abraham baru benar-benar disunat setelah ia menerima Roh melalui iman pada Allah. ‘Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat.’ Roma 4:11.”
The Glad Tidings 62.1
“Sunat lahiriah hanyalah suatu tanda dari sunat hati yang sesungguhnya; bilamana wujudnya tidak ada, maka tandanya hanyalah suatu penipuan; tetapi bilamana wujudnya ada, maka tandanya dapat ditiadakan.”
The Glad Tidings 62.1
Itulah sebabnya ada nasihat, “Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.” (Ulangan 10:16)
Kiranya renungan hari ini boleh membuat kita lebih mengerti arti sunat bagi Abraham dan bagi kita serta pentingnya sunat hati.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin