Silakan baca kisah Abram dan Lot di pasal ini. Singkat ceritanya adalah para gembala Abram dan Lot bertengkar karena padang rumput tidak cukup bagi kawanan kambing domba mereka.
“Maka berkatalah Abram kepada Lot: ‘Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.’”
Kejadian 13:8-9
“Di dalam hal ini roh Abraham yang agung dan tidak mementingkan diri dinyatakan.”
Patriarchs and Prophets 132.3
Roh Abraham adalah roh yang tidak mementingkan diri karena ia mau memberikan pilihan kepada Lot terlebih dahulu untuk memilih.
“Dari segi sopan santun, sebenarnya Lot harus menyerahkan hak memilih kepada Abram, tetapi gantinya ia berbuat demikian, dengan roh mementingkan diri ia telah berusaha untuk merebut segala keuntungan yang ada.”
Patriarchs and Prophets 133.1
Itulah sebabnya di ayat selanjutnya dicatatkan, “Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar….” (Kejadian 13:10)
“Tanah yang paling subur di seluruh Palestina adalah lembah Yordan, yang dapat mengingatkan orang-orang yang melihatnya ke Firdaus yang telah hilang itu, dan menandingi keindahan serta kesuburan padang yang diairi oleh sungai Nil… Di sana juga ada kota-kota besar, yang kaya dan indah, yang mengajak orang untuk menjalankan perdagangan yang mendatangkan untung di pasar-pasar yang ramai itu. Silau oleh pandangan akan kekayaan duniawi, Lot mengabaikan kejahatan-kejahatan moral dan rohani yang akan dihadapinya di sana.”
Patriarchs and Prophets 133.1
Jika kita dihadapkan dalam keadaan yang serupa, mungkin kita akan mencoba mempertahankan hak pribadi kita untuk bisa memilih lebih dahulu dan memilih yang tentu saja lebih menguntungkan. Tetapi hari ini kita belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri.
Dan di dalam buku The Story of Jesus dicatatkan bahwa Yesus “selalu menunjukkan sikap yang manis dan sikap yang tidak mementingkan diri sendiri.” (The Story of Jesus 29.6)
Kiranya kita bisa memiliki roh yang tidak mementingkan diri.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin