“Tema yang diangkat dalam kitab Hosea kebanyakan berbicara soal kasih Allah kepada anak-anak-Nya yang berdosa. Pengalaman-pengalaman yang dilalui nabi dalam kehidupan keluarganya sendiri, dan perasaan hatinya sendiri terhadap istrinya yang tidak setia, memberikan kepadanya sedikit gambaran tentang bagaimana dalamnya kasih Bapa yang tidak terhingga terhadap umat-umat-Nya.”

Nichol, Francis D.: The Seventh-day Adventist Bible Commentary : The Holy Bible With Exegetical and Expository Comment. Washington, D.C. : Review and Herald Publishing Association, 1978 (Commentary Reference Series), S. Ho 1:1

“Dalam terang kasih Allah ini kejahatan yang mengerikan dari kerajaan utara terlihat bertambah keji, dan Hosea tidak memaklumkan tindakan orang-orang jahat tersebut. Nabi juga menggambarkan di dalam warna yang paling gelap akan penghukuman mematikan yang akan turun atas Israel jika mereka tetap bertahan dalam jalan-jalan mereka yang jahat. Teguran-teguran ini bukanlah suatu ancaman, tetapi adalah suatu pernyataan fakta, yang menunjukkan bahwa penghukuman selalu mengikuti perbuatan dosa. Namun, melalui semua tulisan-tulisannya Hosea menggambarkan kerinduan kasih Allah bagi umat-Nya yang tersesat. Buku ini berisi panggilan untuk bertobat dan pesan-pesan pengharapan kepada mereka yang berpaling pulang kepada Bapa mereka yang penuh kasih.”

Nichol, Francis D.: The Seventh-day Adventist Bible Commentary : The Holy Bible With Exegetical and Expository Comment. Washington, D.C. : Review and Herald Publishing Association, 1978 (Commentary Reference Series), S. Ho 1:1

Tak heran kitab ini diawali dengan Firman Tuhan kepada Hosea, yaitu “…’Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.’” (Hosea 1:2)

Umat-umat Tuhan sudah menduakan TUHAN, sudah tidak setia lagi. Dan ini juga yang terjadi pada kita saat ini. Sering kali kita sebagai umat TUHAN juga berzina secara rohani. Kita menduakan TUHAN. Kita mengutamakan yang lain dan tidak setia.

Lalu saat istri Hosea, yakni Gomer melahirkan seorang anak, TUHAN berkata, “… ‘Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.’” (Hosea 1:6)

Mengapa sampai keluar sebuah pernyataan seperti itu?

“Setiap orang memiliki kesempatan untuk datang kepada Kristus dan diubahkan, agar Dia dapat menyembuhkan mereka. Tetapi akan tiba saatnya belas kasihan tidak lagi ditawarkan. Rumah-rumah mewah, keajaiban keterampilan arsitektural, akan dihancurkan tanpa pemberitahuan sesaat pun, ketika Tuhan melihat bahwa pemiliknya telah melewati batas pengampunan. Kehancuran gedung-gedung megah yang seharusnya tahan api dengan api adalah gambaran bagaimana dalam waktu singkat arsitektur bumi akan runtuh. . . .”

This Day With God 152.3

Oleh karena itu, jika hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk bertobat dari kelakuan kita yang buruk ini, maka bertobatlah! Dan marilah kita renungkan seluruh kitab Hosea ini yang melambangkan kehidupan kerohanian kita yang sering kali kita tidak setia kepada TUHAN atau berzina.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami