Kemarin kita sudah melihat dosa yang mereka lakukan dan doa Ezra. Hari ini kita akan melihat respon dari bangsa Israel. Mari kita baca keseluruhan pasal ini.
“Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.”
Ezra 10:1
“Kesusahan Ezra dan teman-temannya terhadap kejahatan yang telah merembes sampai ke dalam jantung pekerjaan Tuhan, mendatangkan pertobatan. Banyak dari mereka yang telah berbuat dosa sangat terkesan. ‘Orang-orang itu menangis keras-keras.’ Ezra 10:1. Pada suatu batas tertentu mereka mulai menyadari kengerian dosa dan keseraman dalam pemandangan Allah. Mereka melihat kesucian hukum yang diucapkan di Sinai, dan banyak yang gemetar saat memikirkan pendurhakaan mereka.”
Prophets and Kings 622.1
Dan akhirnya Sekhanya mengusulkan “Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat.” (Ezra 10:3)
Pena inspirasi mencatat bahwa “Ini adalah permulaan suatu pembaruan yang ajaib. Dengan kesabaran yang tidak terbatas dan akal budi, dan dengan pertimbangan yang berhati-hati demi kebenaran dan kesejahteraan yang dipikirkan setiap orang, Ezra dan teman-temannya berjuang untuk memimpin Israel yang tegar tengkuk ke dalam jalan yang benar. Lagipula di atas segala-galanya, Ezra adalah seorang guru dalam bidang hukum; dan ketika ia memberikan perhatian pribadi dalam memeriksa setiap perkara, ia berusaha untuk mempengaruhi orang banyak dengan kesucian hukum ini dan berkat yang akan diperoleh melalui penurutan.” (Prophets and Kings 622.2)
Bagaimana dengan kita? Ketika kita sudah berdosa, apakah kita hanya berdoa mengakui dosa dan memohon pengampunan saja? Tentu saja tidak! Selain kita mengakui dosa dan memohon pengampunan dari Tuhan, kita juga harus bertobat.
Ketika kita menjadi pemimpin seperti Ezra, biarlah kita memimpin dengan sabar dan menuntun yang lain ke dalam jalan kebenaran. Jadilah pusat pengaruh yang baik agar mereka bisa menurut akan kehendak Tuhan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.