Jika kita perhatikan percakapan antara Ayub dan sahabat-sahabatnya yakni Elifas, Bildad, dan Suah, maka pada pasal ini ada satu nama baru yang diperkenalkan, yaitu Elihu.
Siapakah Elihu? Memang tidak dijelaskan secara rinci siapakah Elihu di dalam Alkitab, tetapi yang pasti usianya lebih muda dari yang lain sehingga ada ayat yang mencatat bahwa “Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia.” (Ayub 32:4)
Jika kita baca ayat selanjutnya (Ayub 32:5-9), Elihu awalnya takut mengemukakan pendapat karena merasa biarlah yang lanjut usia yang berbicara karena jumlah tahunnya lebih banyak dalam memaparkan hikmat. Tetapi akhirnya Elihu berkata demikian:
“Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan.”
Ayub 32:8-9
Artinya adalah belum tentu orang yang lebih tua atau yang lebih banyak usianya akan lebih berhikmat dari yang lebih muda. Usia tidak menentukan hikmat seseorang. Ingatlah pembahasan kita di Ayub 28 mengenai arti hikmat.
Itulah sebabnya ada ayat yang mengingatkan kita untuk tidak menganggap rendah orang muda, tetapi walau usia kita belum sebanyak yang lain, kita tetap harus menjadi teladan dan memiliki hikmat. Mari kita baca ayatnya.
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
1 Timotius 4:12
Jadi, bagi yang usianya masih muda atau pun yang sudah banyak usianya, marilah kita tetap bergaul dekat dengan Tuhan dan hikmat akan diberikan kepada kita.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.