Saat membaca pasal ini, teringat mengenai penciptaan alam semesta.
“Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.”
Ayub 26:7
Kata “menggantungkan” pada ayat 7 ini, di dalam bahasa aslinya disebut “nâṭâh” dan kata ini sering digunakan untuk mendirikan tenda (bandingkan dengan Kejadian 12:8; 26:25; 33:19; 35:21; Hakim-hakim 4:11). Langit dianggap didirikan seperti tenda, hanya saja langit tidak mempunyai tiang penyangga.
Kata “kehampaan” atau tempat kosong diterjemahkan “tanpa bentuk” dalam Kejadian 1:2. Daripada membayangkan bumi bertumpu pada pilar-pilar, seperti yang dilakukan beberapa orang dahulu kala, kita tahu bahwa kita memiliki Allah yang kuasanya sanggup menopang bumi.
Bagi kita mungkin aneh jika ada sebuah benda yang bisa berada di udara ini tanpa ada yang menopang dari bawah atau digantung dengan tali atau ditempel pada dinding. Tetapi itulah kuasa Tuhan.
Ada beberapa kepercayaan yang percaya bahwa memang dunia dan alam semesta ini diciptakan, tetapi Pencipta itu meninggalkan ciptaan-Nya. Benarkah demikian? Mari kita baca kutipan di bawah ini.
“Kuasa Allah telah bekerja memelihara benda-benda ciptaan-Nya. Bukanlah karena mekanisme yang sekali digerakkan terus menerus bertindak oleh tenaganya sendiri ….”
Education 130.5
Jadi, hingga hari ini Allah masih tetap bekerja memelihara benda-benda ciptaan-Nya. Dan tentu saja Allah juga masih memelihara kita hingga saat ini.
Percayalah bahwa kita harus menyembah Allah Pencipta dan pemelihara, Allah yang luar biasa.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.