Kisah Uza ini salah satu kisah yang mungkin bagi beberapa orang terasa aneh karena ada yang berpikir bahwa sebenarnya apa yang dilakukan Uza tidak salah, yaitu ia memegang tabut Allah saat lembu itu tergelincir. Pertanyaannya adalah mengapa Uza dihukum? Lalu apa pelajaran bagi kita?
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, maka kita perlu ingat aturan yang Tuhan sudah berikan kepada bangsa Israel. Baca aturannya di Bilangan 4:15, 7:9.
“Melalui Musa Tuhan telah memberikan petunjuk yang khusus sehubungan dengan pemindahan tabut itu. Tidak ada seorang pun kecuali para imam, turunan Harun, boleh menjamahnya, atau sekalipun hanya memandangnya tanpa penutupnya.”
Patriarchs and Prophets 705.2
“Nasib Uza adalah merupakan satu hukuman Ilahi terhadap pelanggaran atas satu perintah yang paling nyata … Dengan demikian, di dalam membawa tabut itu dari Kiryat-Yearim ada satu pelanggaran yang langsung dan tidak dapat dimaafkan terhadap perintah Tuhan.”
Patriarchs and Prophets 705.2
Jadi, Uza dihukum karena memang melanggar aturan yang Tuhan sudah tetapkan. Lalu apa pelajaran bagi kita?
“Daud dan orang banyak itu telah berhimpun untuk melaksanakan suatu tugas yang suci, dan mereka telah mengambil bagian di dalam pekerjaan itu dengan hati yang senang dan sukarela; tetapi Tuhan tidak dapat menerima pelayanan mereka, oleh karena itu tidak dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-Nya.”
Patriarchs and Prophets 705.3
“Allah tidak dapat menerima penurutan yang setengah-setengah, tidak menerima cara yang sembarangan dalam memperlakukan hukum-hukum-Nya. Dengan menghukum Uza Ia bermaksud untuk mengingatkan Israel akan pentingnya memberikan perhatian yang ketat terhadap segala tuntutan-Nya.”
Patriarchs and Prophets 705.3
“Ke atas diri Daud teguran Ilahi telah mencapai tujuannya. Ia telah dituntun untuk menyadari sebagaimana yang belum pernah dilakukannya tentang kesucian hukum Allah, dan perlunya menunjukkan penurutan yang ketat.”
Patriarchs and Prophets 706.2
Jadi, dari sini kita belajar untuk menuruti semua aturan yang Tuhan sudah berikan kepada kita dan pentingnya penurutan yang menyeluruh, bukan hanya sebagian yang kita ikuti.
Kiranya renungan ini boleh menjadi pengingat kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin