Saat membaca pasal ini, saya tertarik dengan respons Daud setelah mendapat kabar kematian Saul dan anak-anaknya termasuk Yonatan. Mari kita baca ayat 11-12.

Pena inspirasi mencatat mengenai kedukaan yang dialami Daud atas kematian Saul.

“Kedukaan Daud atas kematian Saul adalah sungguh-sungguh dan amat dalam, menunjukkan kemurahan hati dari satu sifat yang agung. Ia tidak bersuka-suka atas kebinasaan musuhnya itu. Halangan yang telah merintangi dia untuk mencapai takhta Israel sekarang telah disingkirkan, tetapi atas hal ini ia tidak gembira. Kematian telah meniadakan ingatan terhadap kejahatan dan kekejaman Saul, dan sekarang tidak ada satu pun di dalam sejarah hidupnya yang diingat kecuali sesuatu yang agung dan mulia.”

Patriarchs and Prophets 695.3

Dari kisah ini kita belajar setidaknya ada 3 hal, yaitu:

Pertama, umat Tuhan selalu menunjukkan kemurahan hati. Itulah sebabnya Yesus berkhotbah, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Matius 5:7)

Kedua, Jangan bersukacita di atas kesusahan atau kebinasaan musuh kita. Itulah sebabnya Yesus juga mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita. Ia sendiri berkata, “… Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;” (Lukas 6:27)

Ketiga, Jangan selalu ingat-ingat kesalahan atau kejahatan orang lain, ingat juga kebaikan yang pernah mereka lakukan. Itulah sebabnya kita diminta untuk bisa belajar mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Mari kita belajar dari sikap Daud di kisah ini. Kiranya renungan ini boleh memberkati kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami