Bacalah pasal ini secara keseluruhan. Kisah yang sangat baik untuk kita renungkan.
Saya akan menceritakan secara singkat. Kisah ini berawal dari Tuhan memerintahkan untuk menumpas segala yang ada pada orang Amalek (ay. 3). Tetapi ternyata beberapa kambing domba dan lembu diselamatkan dengan alasan untuk mempersembahkan korban bagi Tuhan (ay. 15).
Apa artinya? Artinya Saul tidak menurut dengan perintah Tuhan. Walaupun kelihatannya alasannya baik, tetapi tetap saja ia tidak menuruti perintah Tuhan.
Hingga ada ayat yang saya suka untuk hafalkan, yaitu pada ayat 22-23.
“Tetapi jawab Samuel: ‘Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.’”
1 Samuel 15:22-23
Jadi, yang lebih berkenan kepada Tuhan dari pada korban bakaran dan sembelihan adalah ketika kita mau mendengarkan suara Tuhan.
Pertanyaan perenungan bagi kita masing-masing adalah “Apakah saya menuruti apa yang Tuhan sudah katakan kepada saya? Apakah saya sudah mendengarkan suara Tuhan dan menurutinya?”
Jawablah dalam hati kita masing-masing.
Kiranya kita mau senantiasa mendengarkan suara Tuhan dalam kehidupan kita.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin