Shalom, Selamat Sabat!
Apa maksudnya percakapanmu adalah makananmu? Jadi maksudnya adalah percakapan kita ini sama seperti makanan. Jika makanan masuk ke dalam tubuh dan bisa menguatkan tubuh kita, begitu juga percakapan kita. Jika percakapan ini adalah percakapan yang baik maka pikiran dan tubuh kita akan baik dan begitu juga sebaliknya.
Jadi percakapan kita ini sangat penting untuk menjadi perhatian kita bersama dan menjaga percakapan kita agar selalu menjadi ‘makanan yang sehat’ bagi kita.
“Kita tidak menjadi pengobrol atau penggosip atau orang yang menebar cerita; kita tidak membawa kesaksian palsu. Kita dilarang oleh Allah melibatkan diri dalam percakapan yang tidak penting dan bodoh, dalam senda gurau, ejekan, lelucon atau mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Kita harus mempertanggungjawabkan kepada Allah apa yang kita katakan. Kita akan dihadapkan ke penghakiman untuk setiap kata-kata gegabah yang tidak membawa kebaikan kepada pembicara maupun kepada pendengar. Marilah kita semua mengucapkan kata-kata yang cenderung membawa perbaikan. Ingatlah bahwa engkau berharga bagi Allah. Jangan biarkan percakapan murahan dan bodoh atau prinsip-prinsip yang salah menjadi pengalaman Kekristenanmu.”
Mind, Character and Personality, Vol. 1, 113.1
Itulah sebabnya Yesus berkata, “Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Matius 12:35-37)
Biarlah percakapan kita bisa menjadi makanan yang sehat bagi tubuh kita dan mulai saat ini perhatikanlah baik-baik apa yang kita ucapkan.
Selamat Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.