“Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”
Wahyu 16:15
Dituliskan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang memperhatikan pakaiannya. Apa itu pakaian?
“Sarang yang ditenun itu tidak dapat dipergunakan sebagai pakaian, dan buatan mereka itu tidak dapat dipakai sebagai kain; perbuatan mereka adalah perbuatan kelaliman, dan yang dikerjakan tangan mereka adalah kekerasan belaka.”
Yesaya 59:6
“Pakaian putih itu adalah kebenaran Kristus yang dapat ditempa ke dalam karakter.”
SDA Bible Commentary Vol. 7, 965.3
“Pakaian putih adalah kemurnian karakter, kebenaran Kristus yang diberikan kepada orang berdosa. Ini adalah pakaian dengan tekstur surgawi, yang hanya dapat dibeli dari Kristus melalui hidup yang bersedia menurut.”
Testimonies for the Church, Vol. 4, 88.2
Jadi, pakaian adalah lambang dari perbuatan atau tabiat atau karakter.
“Pakaian” ini sangat berhubungan erat dengan keselamatan kita, seperti perumpamaan dalam Matius 22. Di dalam undangan “perjamuan kawin” tersebut, para tamu yang tidak mengenakan “pakaian pesta” akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Jika “pakaian” yang melambangkan kebenaran Kristus yang terlihat dalam karakter kita itu sangat penting, maka kita harus bertanya “bagaimana seharusnya gaya hidup umat TUHAN yang benar?”
Mengapa itu harus menjadi pertanyaan kita? Karena sudah seharusnya sebagai umat TUHAN yang benar, kita harus memperhatikan “pakaian” kita.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.