Pernahkah kita membuka pintu kepada pencobaan? Mungkin kita akan berkata, “Saya pernah tapi tidak ingat kapan” atau mungkin “Saya sering membukakan pintu kepada pencobaan dengan sadar” atau mungkin kita berkata, “Saya tidak pernah membukakan pintu kepada pencobaan.”
Jawaban masing-masing kita mungkin bisa berbeda-beda, tetapi kita harus mulai mempertanyakan apa yang membuat kita membuka pintu kepada pencobaan secara sadar ataupun tidak sadar?
Ada sebuah kutipan yang baik untuk kita baca, “Melalaikan berdoa menuntun seseorang bergantung kepada kekuatannya sendiri dan membuka pintu kepada pencobaan.” (Mind, Character, and Personality, Vol. 1, 20.2)
Pertanyaan bagi kita semua, apakah kita sudah berdoa hari ini? Apakah kita sudah rajin berdoa? Ataukah kita berdoa hanya kalau kita ingat? ataukah kita hanya berdoa saat kita mengalami masalah? Atau mungkin kita berdoa jika ada waktu?
Janganlah kita melalaikan berdoa karena Alkitab juga menasihati kita, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.