Apa masalah tersulit kita? Apakah ujian sekolah? Atau mungkin saat kita tidak memiliki uang? Atau mungkin saat kita terkena penyakit?
Di dalam buku Mind, Character, and Personality dikatakan bahwa “Masalah yang paling sulit ialah menyalibkan diri sendiri, menanggung kesulitan dalam pengalaman kerohanian, melatih jiwa dengan disiplin yang keras.” (Mind, Character, and Personality, Vol. 1, 13.1)
Yesus sendiri berkata, “… ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.’” (Matius 16:24)
Mungkin pada awal-awal kita melakukan hal tersebut, maka hasilnya mungkin tidak membawa kepada kepuasan, tetapi ingatlah bahwa jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kedamaian dan kebahagiaan akan kita dapatkan.
Benarkah dengan menyangkal diri, memikul salib, disiplin diri bisa membuat kedamaian dan kebahagiaan?
Saya akan memberikan satu contoh menyangkal diri dalam hal makanan. Jika kita bisa menyangkal diri kita untuk selalu makan makanan yang sehat dan meninggalkan makanan yang tidak sehat, mungkin awalnya memang tidak memuaskan, tetapi pada akhirnya kita akan merasakan manfaatnya, yaitu kita menjadi lebih sehat. Saat kita menjadi sehat, maka kebahagiaan akan bisa kita rasakan.
Oleh karena itu, marilah mulai hari ini kita belajar untuk menyangkal diri, memikul salib, mendisiplin diri, dan mengikut Yesus.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.