Shalom, selamat Sabat!
Rhea F. Miller dilahirkan di New York. Ibunya, Bertha, adalah pengikut Kristus yang setia, namun ayahnya, Martin, adalah seorang alkoholik yang sama sekali tidak tertarik dengan gereja atau agama.
Menghadapi kenyataan rumah tangganya, Bertha tidak pernah kendor berdoa untuk suaminya. Dengan setia ia berdoa kepada Tuhan untuk menyadarkan suaminya, dan pada akhirnya Martin menerima Kristus dan bahkan menjadi seorang pendeta.
Suatu hari, pada saat Rhea sedang berjalan di sebuah taman dekat rumahnya, ia mulai merenungkan kesaksian ayahnya yang lepas dari alkohol dan bagaimana ia lebih memilih Yesus daripada perak atau emas.
Dari perenungan itu, Rhea mendapat inspirasi untuk menulis puisi “I’d Rather Have Jesus” yang pada beberapa tahun kemudian menjadi sebuah lirik lagu yang melodinya diciptakan oleh George Beverly Shea.
Ku memilih Yesus dari pada mas
Ku mau menjadi milik-Nya s’lamanya
Ku memilih Yesus dari semua
Ku mau dibimbing oleh tangan-Nya
Ku memilih Yesus dari sanjungan
Ku ingin s’lalu setia pada-Nya
Ku tak ingin dunia dan ketenaran
Ku pilih benar demi nama-Nya
Ia lebih dari bunga yang indah
Dan lebih manis dari pada madu
Ia-lah kerinduan jiwaku
Aku mau s’lalu dipimpin-Nya
Walau menjadi raja di dunia atau dicekam dosa
Ku memilih Yesus dari semua yang ada di dunia
Sebuah kesaksian luar biasa akan kuasa doa dan bagaimana Tuhan dapat mengubahkan hidup seseorang; itulah mukjizat yang paling indah!
Kiranya hari ini kita belajar seperti Bertha yang tak putus-putusnya berdoa, dan menjadi seperti Martin yang mendengarkan suara dan panggilan Tuhan untuk kembali pada-Nya dan mengabdikan sisa hidupnya untuk-Nya, yang jauh lebih indah dari segala sesuatu yang ditawarkan oleh dunia.
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
Filipi 3:8
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin.