Kita disebut sebagai murid-murid Tuhan jika kita saling mengasihi seperti yang dicatat oleh Yohanes, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35)
Pertanyaannya adalah apakah saat kita mengasihi orang lain itu sudah merupakan kasih yang sesungguhnya? Mari kita baca renungan kita hari ini.
“Kasih yang memberikan kata-kata baik hanya kepada sedikit orang, sementara yang lain diperlakukan dengan dingin dan masa bodoh, bukanlah kasih melainkan cinta diri … kita tidak boleh membatasi kasih kita kepada satu atau dua objek.”
Our Father Cares 49.3
Dari sini kita belajar saat kita mengasihi hanya ke beberapa orang, ternyata itu bukanlah kasih tetapi cinta diri.
Itulah sebabnya Yesus berkata di dalam Matius 5:43-47, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?”
Dari sini kita belajar bahwa kita harus mengasihi semua orang tanpa memandang jabatan mereka ataupun status sosial dan bahkan kita diminta untuk mengasihi musuh kita. Inilah kasih sejati yang seharusnya kita miliki sebagai murid-murid Kristus.
Kiranya kita bisa mengasihi semua orang dengan tulus seperti Kristus. Amin.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.