Pernahkah kita ditegur oleh orang karena cara bicara kita dan kita berkata, “Itulah cara saya bicara” atau mungkin kita juga berkata, “Memang kami ini dari tempat atau suku yang berbicaranya dengan nada seperti ini.”
Jika kita menjawab demikian, mari kita sama-sama membaca kutipan di bawah ini:
“Sebagian orang berbicara kasar, bersikap tidak sopan sehingga melukai perasaan orang lain, dan kemudian mereka membenarkan Tindakan mereka oleh mengatakan, ‘Itulah cara; saya selalu mengatakan apa yang saya pikirkan’; dan mereka meninggikan sifat jahat mereka sebagai kebaikan. Tingkah laku mereka yang tidak sopan harus ditegur dengan keras.”
Mind, Character, and Personality, Vol. 1, 45.4
Seringkali kita menganggap bahwa kita ini benar, padahal Yesus sendiri berkata, “… belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Matius 11:29)
Yesus ingin kita belajar dari Dia yang lemah lembut dan rendah hati. Yesus tidak ingin kita bersikap atau berkata-kata dengan kasar dan tidak sopan. Itulah sebabnya kita semua harus bergumul untuk setiap tindakan ataupun perkataan kita yang tidak seturut dengan firman Tuhan. Jadilah pribadi-pribadi yang mau ditegur.
Biarlah renungan kita pada hari ini boleh menyadarkan kita semua agar kita tidak menyatakan bahwa kesalahan yang kita lakukan itu adalah kebaikan atau kebenaran, tetapi saat kita ditegur melalui Firman Tuhan, rendahkanlah hati, akui itu dan berubahlah.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.