Buku Yohanes menceritakan percakapan Yesus dengan Nikodemus maupun Zakheus,
tetapi salah satu percakapan kontroversi adalah percakapan dengan wanita Samaria (Yohanes 4)
Mengapa kontroversi? Dan pelajaran apa yang bisa kita ambil?
Kita akan kupas dalam beberapa hari ke depan ini.
Kisah ini berawal dari Yesus yang ada di Yudea akan pergi ke Galilea. Jika kita lihat peta, dari Yudea menuju ke Galilea akan lebih cepat jika melalui Samaria. Tetapi bagi orang Yahudi, mereka lebih suka/memilih berputar agar tidak melewati atau bertemu dengan orang Samaria. Mengapa?
Kita pelajari lebih dahulu latar belakang kondisi antara orang Yahudi dan orang Samaria.
“Orang Yahudi dan Samaria sangat bermusuhan, dan sebisa mungkin mereka menghindari semua urusan yang berhubungan antara satu dengan yang lain. Dalam hal berdagang (jual-beli) dengan orang Samaria dalam keadaan penting/perlu dianggap sah oleh para rabi; tetapi semua hubungan sosial dengan mereka dilarang dan dianggap bersalah. Seorang Yahudi tidak akan meminjam dari seorang Samaria, atau menerima kebaikan mereka, bahkan untuk sepotong roti atau secangkir air pun.”
The Desire of Ages 183.2
Walaupun kondisinya demikian, yang menarik adalah jika kita baca ayat 4:
“Ia HARUS melintasi daerah Samaria.” (TB)
“…MUST NEEDS…” (KJV)
“…NECESSARY…” (BBE)
Mengapa “Harus/penting/perlu” Yesus pergi ke Galilea melalui Samaria?
Jika kita baca keseluruhan cerita, jawabannya adalah:
Karena ada satu jiwa disana yang akan membawa jiwa-jiwa lain datang kepada-Nya.
Tidak heran, “Kata Yesus kepada mereka: ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.’” (Yohanes 4:34)
Ingatlah! Hancurkan “tembok prasangka” kita!
Satu jiwa sangat berharga di-mata-Nya.
Oleh karena itu, marilah kita memberitakan kebenaran tanpa memandang suku, status sosial, dan lain-lain.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.