Mungkin ada banyak diantara kita yang mendapatkan kedamaian dengan cara berkompromi, tetapi benarkah itu akan menjadi kedamaian yang sesungguhnya?
“Kedamaian tidak bisa terjadi bila ada kompromi terhadap prinsip … suatu kesalahan fatal di pihak anak-anak Allah yang berusaha menjembatani jurang pemisah antara anak-anak terang dan anak-anak gelap dengan cara meninggalkan prinsip …”
Our Father Cares 48.3
Alkitab pun mencatat bahwa, “… Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)
Jadi, jika saat ini kita dalam posisi yang menurut kita sudah tidak ada jalan keluar lagi selain dari berkompromi dengan dosa, maka berdoalah dan mintalah saudara-saudara seiman kita untuk mendoakan kita.
Setiap dari kita pastilah pernah mengalami posisi dimana agar saya bisa selamat atau bisa bertahan hidup, maka kita memilih untuk berkompromi dengan dosa dan meninggalkan prinsip, tetapi ingatlah janji Tuhan bahwa “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)
Janganlah kita khawatir karena Tuhan berjanji, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7)
Oleh karena itu, janganlah kita berkompromi dengan dosa untuk mendapatkan kedamaian karena “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)
Percayalah kepada Tuhan dan setiap janji-janji-Nya karena semua janji Tuhan adalah ya dan amin.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.