Pernahkah kita berdoa dan meminta hati yang baru kepada Tuhan? Sudahkah kita mendapatkannya? Apa tandanya bahwa kita sudah memiliki hati yang baru?
Hari ini kita akan membahas mengenai hati yang baru.
Tuhan sendiri berjanji, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” (Yehezkiel 36:26)
Apakah kita sudah meminta kepada Tuhan hati yang baru?
Jika kita sudah meminta, apa tandanya bahwa kita sudah memiliki hati yang baru? Apakah hati yang baru itu akan membuat seseorang selalu merasa ingin membagikan firman Tuhan? Ataukah hati yang baru adalah sebuah perasaan menggebu-gebu dalam mempelajari firman Tuhan?
Ada sebuah penjelasan menarik di dalam buku Amanat Kepada Orang Muda mengenai hati yang baru. “Hati yang baru itu adalah sebuah kehidupan yang diubahkan. Mati terhadap keegoisan dan kesombongan setiap hari, setiap jam.” (Messages to Young People 72.1)
Jadi hati yang baru itu bukan hanya berbicara mengenai seberapa pintar kita dalam mempelajari firman Tuhan atau memberitakan Injil, tapi bagaimana kehidupan saya diubahkan dan rasa sombong serta egois tidak ada lagi di dalam diri kita.
Kiranya renungan hari ini boleh menjadi refleksi kita bersama, “Apakah saya sudah memiliki hati yang baru?”
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.