Yunus yang seharusnya pergi ke Niniwe, tetapi karena ia melihat kesulitan-kesulitan dan merasa tidak ada yang bisa dicapai saat memberitakan pekabaran disana, akhirnya memutuskan untuk melarikan diri.
Saat Yunus memutuskan untuk melarikan diri, ia pergi ke Yafo dan di sana ada kapal yang akan berangkat. Seakan-akan inilah kehendak Tuhan, yaitu tidak pergi ke Niniwe. Lalu ia membayar biaya perjalanan dan naik kapal itu. Seakan-akan semuanya berjalan dengan lancar, bukan? Yunus bisa pergi tanpa ada halangan (entah kapal saat itu tidak ada ataupun kapal ada tetapi sudah penuh). Dari kisah ini seakan-akan rencana Yunus untuk melarikan diri adalah kehendak Tuhan. Tetapi besok kita akan membahas apa yang terjadi setelah Yunus melarikan diri dari Tuhan.
Hari ini kita belajar bahwa seringkali kita seperti Yunus yang mungkin sebenarnya tidak berjalan di jalan yang Tuhan kehendaki, tetapi kita merasa bahwa kita sudah berjalan di jalan yang benar karena seakan-akan Tuhan buka jalan.
Oleh karena itu, marilah kita lebih peka lagi mendengar suara Tuhan dan tidak menggunakan pikiran dan ego kita sendiri di dalam melangkah dan memutuskan segala sesuatunya.
Bertanyalah sungguh-sungguh kepada Tuhan walaupun mungkin jawaban Tuhan tidak sesuai dengan keinginan daging kita.
Itulah sebabnya, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.” (Amsal 3:5, 7)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.