Setelah Yunus menyerukan kabar amaran, apa hasilnya?
“Pekabaran itu tidaklah sia-sia. Seruan yang bergema di sepanjang jalan-jalan kota yang tidak mengenal Allah itu berlalu dari bibir ke bibir sampai semua penduduknya telah mendengar pengumuman yang mengejutkan itu. Roh Tuhan menekankan pekabaran itu ke rumah sampai kepada setiap hati dan menyebabkan orang banyak gemetar oleh karena dosa mereka dan bertobat dengan penyesalan yang mendalam.”
Prophets and Kings 270.2
Hasilnya adalah banyak orang bertobat. Lalu bagaimana dengan kita? Jika kita mendengar suatu berita yang keras yang mungkin kita tidak sukai, apa respon kita?
Apakah kita akan seperti Niniwe yang segera bertobat dari kejahatan yang dilakukannya? Ataukah kita berada di posisi seperti orang-orang pada zaman Nuh dimana banyak orang akhirnya mencemooh si pembawa kabar dan pemberitaannya?
Jika ada pekabaran-pekabaran yang menempelak dosa-dosa kita, marilah mendengarkannya dan bertobat walaupun mungkin itu tidak menyenangkan karena bertentangan dengan keinginan daging kita.
Karena firman Tuhan berkata, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu …” “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” “Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.” (Ibrani 3:15; Wahyu 3:19; Amsal 16:6)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.