Sebagai lanjutan dari renungan kemarin, kita akan membahas 2 aplikasi lain yang dapat kita petik dari kisah Saulus.
2. Berani untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Kisah Para Rasul pasal 26 adalah ucapan Saulus setelah pertobatannya. Ia tidak malu menceritakan kisah masa lalunya untuk menjadi pelajaran bagi orang lain dan menyaksikan tuntunan Tuhan dalam pertobatannya.
Aplikasi bagi kita, mungkin kita bukanlah seorang penganiaya, tetapi sama seperti Saulus, kita juga pasti sering melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain. Saat Roh Kudus menyadarkan kita akan kesalahan-kesalahan kita, janganlah keraskan hati, tetapi bertobatlah dan berani mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada orang lain.
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan…”
Yakobus 5:16
3. Panjang sabar dan pengampunan Allah bagi kita.
Kisah Saulus yang sadar akan dosa-dosanya adalah sebuah kisah bagaimana Allah, melalui Roh Kudus, bekerja dalam hatinya dengan sangat sabar. Seandainya Allah kita bukanlah Allah yang setia, mungkin Saulus tidak dibiarkan hidup dan tidak ada kisah pertobatannya. Tetapi karena Ia “adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9).
Panjang sabar dan pengampunan Allah ini sangat dirasakan oleh Saulus sehingga ia menulis di dalam Roma 5:20, “… di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.”
Jika Roh Kudus yang sama dapat menyadarkan, membimbing, dan membawa Saulus kepada pertobatan, maka Roh Kudus yang sama akan dapat berbuat hal yang sama dalam kehidupan kita jika kita menginjinkan-Nya bekerja dalam hidup kita.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.